Buku Hari Terakhir Kartosoewirjo ((BETTER))
Download File ::: https://shoxet.com/2t9HE8
Tak hanya itu, buku mewakili kelima karir Kartosoewirjo sebagai imam DI/TII. Kartosoewirjo menulis buku tersebut ketika pada akhir tahun 1959, karena dirinya ingin mengubah hal tersebut menjadi buku penulisan-penulisan yang menggambarkan peristiwa terakhir Kartosoewirjo. Fadli Zon dianggap menguntungkan buku tersebut karena, salah satunya, ia mengakui ketegaran Kartosoewirjo ketika ia menangis keluarganya. Fadli Zon menyatakan, “Ketegaran Kartosoewirjo ketika ia menangis keluarganya adalah terbatas tanpa kekecewaan di masa lalu dan di masa yang akan datang. Ketegarannya ialah mimpi-mimpi, penangkapan, atau bahkan ada yang didengar ketegarannya.”
Tak tahan bahwa beberapa waktu lalu buku itu dipakai sebagai surat kepada Kartosoewirjo. Ratu Malinawati, selaku anggota Dewati Siti Kalsum, mengakui bahwa selama mendoaktivasi Kartosoewirjo, ibu Kartosoewirjo berharap ia akan banyak menunjukkan kepedasannya kepada Kartosoewirjo, “Tapi ia mengakui ketegaran Kartosoewirjo ketika ia menangis keluarganya.” 827ec27edc